Kamis, 27 April 2017

Menjadi Tenaga Ahli & Profesional di Industri Pangan

Penopang utama perekonomian Indonesia saat ini masih pada sektor pertanian yang mencapai 35,10%, selain sektor pertanian Industri pengolahan juga memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar 9,22%. Perkembangan Industri pengolahan makanan dan minuman dari tahun ketahun juga terus mengalami peningkatan, hal tersebut ditopang dengan adanya riset dan pengembangan produk-produk pangan dan minuman. Tanpa kita sadari bahwa kebutuhan akan makan dan minum merupakan kebutuhan pokok manusia yang akan selalu dibutuhkan. Bahkan trend perkembangan produk makanan dan minuman akhir-akhir ini tidak sekedar mencukupi kebutuhan tubuh semata, tetapi sudah mengarah pada pangan yang mendukung kesehatan serta trend dan gaya hidup. Industri pangan berlomba-lomba betumbuh dan berkembang dengan menciptakan produk-produk baru melalui RnD (riset & development).
Perkembangan industri pengolahan pangan yang sedemikian pesat telah mendorong industri dan investor yang semula tidak tertarik pada bidang pengolahan, justru saat ini beralih pada sektor industri pengolahan. Pertumbuhan dan perkembangan industri pangan tentunya tidak terlepas dari kebutuhan akan tenaga ahli dan professional bidang pangan khususnya indutri pengolahan pangan. Tenaga ahli memberikan support antara lain 1). Pada riset dan penemuan produk serta bahan baku baru yang potensial dikembangkan sebagai novel product; 2). Pengembangan teknologi pengolahan yang efektif dan efisien serta mampu menghasilkan produk pangan yang bermutu dan berkualitas; 3). Modifikasi poduk pangan terkait dengan kandungan gizi, kandungan bahan aktif, serta kualitas produk pangan sehingga memberikan manfaat bagi konsumen; 4). Pengembangan produk baik dari segi rasa, penampilan, bentuk dan kemasan seta riset penerimaan konsumen.
Sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan tenaga ahli bidang industri pangan, Progam studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo (Univet) telah merancang dan menyusun kurikulum untuk menghasilkan lulusan sarjana (S1) yang siap terjun dan berkecimpung dalam bidang Industri Pangan tersebut. Perkuliahan dirancang sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini, secara garis besar meliputi 1). perkuliahan yang bersifat dasar terkait dengan analisis bahan pangan baik mikrobiologi, kimiawi, dan fisik;  2). perkuliahan yang bersifat pengembangan teknologi pengolahan melingkupi teknologi fermentasi, alat dan mesin pengolahan, satuan operasi pengolahan, 3). Perkuliahan yang bersifat pengembangan diri terkait dengan ekonomi teknik, manajemen mutu, dan kewirausahaan.
Pada akhirnya mau ataupun tidak mau, Prodi THP Univet harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan dan persaingan di Industri pangan, yang sejalan dengan visi misi dengan berbasis sumber daya dan potensi lokal., BISA!!!         



Rabu, 05 April 2017

PRODUK MAHASISWA THP DIJUAL DI STAND DIES NATALIS UNIVET KE-49



Memperingati dies natalis Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) Univet membuka stand himpunan mahasiswa prodi THP. Kegiatan pameran yang dilaksanakan selama 4 hari pada tanggal 20-23 Maret, Mahasiswa THP menjual berbagai produk olahan antara lain Puding Labu kuning, Donat, Keripik tempe dan Keripik Janggelan.
Kegiatan tersebut selain sebagai ajang eksistensi kreativitas, juga dapat sebagai ajang menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa. Mahasiswa semakin percaya diri untuk menampilkan produk karya masing-masing.
Keuntungan hasil penjualan produk olahan THP sebagian akan digunakan untuk penambahan dana kegiatan field trip / study tour yang rencananya mengunjungi Industri-industri pangan dan minuman yang berada di Bandung, sekaligus mengunjungi tempat-tempat wisata di Bandung.